Pembangunan Masjid Al-Muhsinin di SMA N 2 KS Cilegon

November 15, 2010

Sekitar bulan Agustus 2010, Panitia Pembangunan Masjid Al-Muhsinin SMA Negeri 2 KS Cilegon telah memulai penggalian tanah untuk pondasi Masjid dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Cilegon Tb. Aat Syafaat, S.Sos, MSi. Pada saat itu pula Bapak Wali Kota memberikan sumbangan untuk pembanguna Masjid Al-Muhsinin sebesar Rp 20 Jt.

Pada acara peletakan batu pertama itu, bapak Kepala SMA Negeri 2 KS Cilegon, Drs. H. Eman Sugiman, M.Pd dalam sambutannya menyatakan bahwa pembangunan masjid Al-Muhsinin memerlukan dana sebesar Rp 1,3 Milyar rupiah diharapkan selesai paling lama 2 tahun. Pada tahun 2012 SMA Negeri 2 KS Cilegon akan mempunyai sebuah masjid dengan 2 lantai dengan kapasitas lk. 400 jamah.

Pada acara yang sama, Ketua Pembangunan  Masjid Al-Muhsinin SMA N 2 KS Cilegon, Rudy Yunivan, S.Ag menyatakan bahwa sumber dana pembangunan masjid sementara ini berasal dari sumbangan perorangan, perusahaan, dan instansi pemerintah. Dalam waktu dekat insyaallah guru-guru SMAN 2 KS akan memberikan sumbangan dengan besar bervariasi, begitu juga siswa-siswi akan dimintai sumbangan seikhlasnya melalui dana kencleng.a

Pada bulan September 2010, rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Panitia Pembangunan Masjid, Para Wakasek, Dewan Guru, dan Warga Sekolah telah dihasilkan keputusan bahwa seluruh warga sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Wakasek, Koordinator Program, Dewan Guru, Kepala TU, Bendahara Sekolah, dan Warga sekolah lain semuanya dengan suka rela dan  ikhlas memberikan sumbangan untuk pembanguna masjid Al-Muhsinin dengan besaran dari seratusan ribu s.d 5 Jt.

Sampai dengan pertengahan bulan Nopember 2010, menurut keterangan Ketua Panitia Pembanguna Masjid Al-Muhsinin, progres pembanguna fisik masjid sudah mencapai lk. 6%. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Konsultan Pembangunan Masjid Ir. Dedi K , Beliau menambahkan bahwa jika dana pembangunan  masjid lancar, insyaallah pada bulan desember 2010, progres pembanguna fisik sudah mencapai pengecoran rangka sloop untuk lantai dua, untuk keperluan ini memerlukan dana lk 250 jt.

Berikut foto-foto progres pembangunan fisik Masjid Al-Muhsinin SMA Negeri 2 KS Cilegon :

 

 

Penggalian Tanah untuk Pondasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar Perspektif Masjid SMA N 2 KS Cilegon

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dengan melihat gambar perspektif  tersebut di atas, kita semua umat islam akan termotivasi dan tergerak untuk mensukseskan pembangunan masjid yang cukup representatif ini dan yang lebih penting melalui kegiatan di masjid ini kelak moralitas umat islam khususnya remaja, siswa SMA N 2 KS akan semakin baik. Insyaallah….

 

 


Interaksi Sosial SMAN 2 KS Cilegon

January 1, 2009

Untuk materi ini dapat dilihat pada post Materi Sosiologi


Perjalanan Observasi Baduy 2008 SMAN 2 KS CLG

January 1, 2009

Pada tanggal 28 – 30 Desember 2008, Siswa-siswi  jurusan IPS SMAN 2 KS Cilegon melaksanakan Observasi Sosial Budaya ke Baduy. Rombongan sebanyak 108 siswa-siswi IPS dan 37 Siswa dari Eskul Sispala  dibantu oleh 5 Guru Pembimbing dan 10 Guru Pendamping  berangkat dari Sekolah dengan menggunakan kendaraan sebanyak 5 unit terdiri dari 1 unit bus dan 4 unit truk.

 

            Kegiatan observasi sosial budaya ke Baduy dilaksanakan dalam rangka mengaplikasikan pelajaran sosiologi (materi penelitian sosial), geografi, dan pendidikan lingkungan hidup khususnya dan umumnya materi pelajaran IPS lainnya. Untuk pelajaran sosiologi Sub Bab Penelitian Sosial, sebelum diterjunkan ke Baduy, siswa diberi tugas untuk melakukan studi pendahuluan atau studi pustaka dan membuat rancangan penelitian social sederhana secara berkelompok. Masing-masing kelompok memilih masalah yang berbeda-beda.

         

 

Gambar A

Sebelum berangkat ke Baduy, siswa-siswi diberi pengarahan oleh Panitia tentang antara lain tentang tata tertib kegiatan yang harus diindahkan selama di perjalanan dan selama kegiatan observasi di baduy berlangsung.  Pada gambar A di bawah ini terlihat Ketua Panitia A. Farih W, S.Pd sedang memberikan pengarahan di depan siswa-siswi IPS di lapangan Basket.

 

            Kegiatan observasi selama 3 hari 2 malam itu mengambil rute Ciboleger – Gazebo – Cibeo – Ciboleger. Pada hari pertama minggu, 28 Desember 2008 sekitar jam 12.30 rombongan observasi tiba dan istirahat di terminal Ciboleger  selama lk. 2 jam untuk shalat dan makan siang. Sebelum menuju ke Gazebo (baduy luar) rombongan mendapat pengarahan dari Jaro Saimah (kepala pemerintahan). Setelah selesai rombongan langsung berjalan menuju Gazebo melalui beberapa bukit  dan bermalam disana. Pada hari berikutnya senin, 29 Desember 2008 jam 07.30 rombongan berangkat lagi menuju Cibeo (baduy dalam) dan sampai di Cibeo sekitar jam 14.00 WIB dan bermalam. Pada keesokan harinya selasa, 30 Desember 2008 jam 08.00 rombongan berangkat lagi menuju Ciboleger dan tiba sekitar jan 14.00 lalu setelah selesai makan siang dan shalat, rombongan siap pulang menuju cilegon.

 

 

Gambar B

Kegiatan observasi atau penelitian dilakukan di baduy luar yaitu perkampungan baduy sekitar ciboleger dan Gazebo. Disini siswa selain melakukan observasi juga melakukan wawancara terhadap beberapa warga masyarakat baduy pada siang hari maupun malam hari. Begitu juga observasi dan wawancara dilakukan ketika berada di perkampungan Baduy dalam yaitu Cibeo. Pada Gambar B tampak sekelompok siswa sedang melakukan wawancara terhadap seorang baduy luar Saidam ketika di Gazebo.

           

 

Gamabr C

Untuk memberi rasa aman dan tenang kepada peserta observasi, penginapan ditempatkan di rumah-rumah orang baduy. Peserta di sebar ke beberapa rumah secara berkelompok dan berdekatan satu sama lain agar memudahkan untuk saling berkoordinasi dan melakukan pengawasan. Pada gambar C, beberapa peserta observasi memanfaatkan waktu malam untuk mengamati dan membeli barang kerajinan warga baduy sebelum mereka beristirahat tidur.

 

          

 

Gambar D

Menyadari bulan desember adalah musim hujan dan jalan-jalan menuju baduy luar maupun baduy dalam kondisi licin sehingga dapat menyulitkan peserta observasi ketika naik dan turun bukit, maka Panitia selain sudah mensosialisasikan perlengkapan yang wajib dibawa oleh setiap peserta, Panitia juga menyiapkan tim khusus yaitu Sispala Rakata SMAN 2 KS Cilegon untuk membantu kelancaran perjalanan peserta observasi  selama perjalanan yang cukup merepotkan itu. Pada gambar D terlihat peserta

observasi sedang menaiki bukit cukup terjal sambil meme –

gang tali yang disiapkan oleh anggota Sispala Rakata.

           

            Disamping sispala, guru pendamping pun siap membantu peserta observasi yang mengalami kesulitan ketika melakukan perjalanan. Tidak sedikit para guru membantu peserta yang mengalami kesulitan ketika menaiki bukit yang licin. sementara peserta lain lancar-lancar saja seolah-olah tanpa kendala guru dan hanya mengawasi mereka.

 

            Dari hasil pengamatan panitia terhadap peserta observasi selama perjalanan menaiki dan menuruni perbukitan di baduy luar maupun di baduy dalam, ternyata siswa yang mengalami kesulitan perjalanan adalah siswa yang menggunakan sepatu biasa dan sandal atau jalan tanpa alas kaki. Dalam kondisi jalan licin dengan medan naik atau turun membuat peserta kesulitan untuk jalan secara normal bahkan beberapa siswa terpeleset  berulang kali. Siswa yang menggunakan sepatu khusus (safety shoes) tampak lancar-lancar saja dengan sedikit kendala.

 

 

Gambar E

Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan itu tidak membuat sebagian besar siswa kapok bahkan ingin lagi pergi ke baduy karena disamping memberikan pengalaman dan wawasan baru, perjalanan itu dapat dijadikan barometer melihat kepribadian seseorang antara lain ada siswa yang tegar, kuat dan lemah. Ada siswa yang sabar, kurang dan tidak sabar. Tingkat kepedulian terhadap sesame ada yang tinggi, sedang dan rendah dan lain-lain. Pada E Nampak kerja sama dan saling membantu diantara sesama teman. Tak ketinggalan orang baduy pun siap membantu siapa saja

yang memerlukan pertolongannya.

 

            Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan itu tidak membuat sebagian besar siswa kapok bahkan ingin lagi pergi ke baduy karena disamping memberikan pengalaman dan wawasan baru, perjalanan itu dapat dijadikan barometer melihat kepribadian seseorang antara lain ada siswa yang tegar, kuat dan lemah. Ada siswa yang sabar, kurang dan tidak sabar. Tingkat kepedulian terhadap sesame ada yang tinggi, sedang dan rendah dan lain-lain. Pada E Nampak kerja sama dan saling membantu diantara sesama teman. Tak ketinggalan orang baduy pun siap membantu siapa saja yang memerlukan pertolongannya.

             Semoga tulisan sekilas tentang perjalanan kegiatan observasi siswa-siswi IPS SMAN 2 KS Cilegon ini sangat bermanfaat khususnya siswa dan warga sekolah dan masyarakat umumnya.  


Foto Kegiatan Ke Baduy 2008

January 1, 2009
Wakasek Kesiswaan sedang memberikan pengarahan dan melepas siswa Kls XII IPS SMAN 2 KS Clg ke Baduy 2008

Wakasek Kesiswaan sedang memberikan pengarahan dan melepas siswa Kls XII IPS SMAN 2 KS Clg ke Baduy 2008

Siswa IPS Kls XII SMAN 2 Clg sedang menyimak pengarahan dari Waksek Kesiswaan
Siswa IPS Kls XII SMAN 2 Clg sedang menyimak pengarahan dari Waksek Kesiswaan
Menuju baduy dalam
Berhenti Sejenak dan akan menuju Baduy Luar (Gazebo)

Hello world!

December 27, 2008

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!